PERUBAHAN BENDA-BENDA
DI SEKITAR KITA
A. Bagaimana Benda-benda Mengalami
Perubahan?
Benda-benda
yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat
langsung dapat diamati, namun ada juga yang memerlukan waktu lama untuk
pengamatan. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan perubahan materi.
Contoh perubahan
materi yang berlangsung cepat adalah pembakaran kertas. Contoh perubahan materi yang memerlukan
waktu yang relatif lama ialah proses berkaratnya besi.
Sifat-sifat
benda sangat penting diketahui, untuk membedakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada benda. Sifat-sifat benda secara garis
besar dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia, Sifat fisika adalah merupakan sifat yang yang
bekaitan dengan keadaan fsik suatu zat. Sifat fsika
termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh,
daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Sifat kimia merupakan sifat zat yang
berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat untuk bereaksi
kimia.
Berikut perubahan-
perubahan benda, yaitu sebagai berikut:
1.
Perubahan Fisika
Perubahan materi ada
yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru, ada pula yang
menghasilkan zat yang baru. Perubahan
zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Komposisi materi tersebut
juga tidak akan
berubah. Misalnya, es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun
dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yaitu H2O. Contoh
perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut,
serta perubahan bentuk.
Ciri-ciri perubahan
Fisika
Ø
Perubahan zat yang
hanya akan terjadi pada wujudnya saja, tidak untuk sifatnya
Ø
Zat hasil dari
perubahan fisika dapat kembali lagi kebentuk semula
Ø
Sifat yang dimiliki
zat sama saat berubah maupun sebelum berubah
Macam-macam
perubahan fisika
a. Perubahan
wujud zat
Perubahan wujud zat
ini dipengaruhi oleh perubahan suhu/temperatur lingkungan.
Contoh:
- mencair, contohnya: lilin meleleh dan es mencair
- membeku, contohnya: air menjadi es dan cairan logam
menjadi beku
- mengembun, contohnya: uap menjadi air dan
terjadinya embun di pagi hari
- menguap, contohnya: air yang dipanaskan akan
mengalami penguapan
- menyublim, contohnya: kapur barus padat berubah
menjadi gas.
b. Perubahan
ukuran suatu zat
Materi
dengan ukuran yang besar dapat diperkecil dengan proses mekanik seperti,
dipotong, dipecah, digiling, dan lain-lain. Contoh perubahan fisika berupa perubahan
wujud zat ini yaitu, beras yang digiling menjadi tepung beras dan biji kopi
yang ditumbuk menjadi serbuk kopi.
c. Perubahan
Volume
Perubahan volume ini
berupa penyusutan materi karena pendinginan dan ada pemuaian materi karena
dipanaskan. Contohnya, terjadi pemuaian kereta api disiang hari karena panas
dan mengalami penyusutan disaat dingin.
d. Perubahan
bentuk zat
Perubahan bentuk
materi ini dapat terjadi karena diremas, dipukul atau menggunakan alat bantu
seperti mesin. Contohnya, kayu yang berasal dari pohon dapat berubah menjadi
meja, kursi dan lemari dengan alat seperti pahat, palu dan gergaji. Tanah liat
dapat diubah menjadi hiasan seperti vas bunga dan guci.
2.
Perubahan Kimia
Perhatikan, apabila
kayu dibakar, apakah kayu sebelum dan setelah dibakar akan
menghasilkan zat yang sama?
Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang
atau karbon.
Dengan demikian, dari proses pembakaran kayu diperoleh zat baru yang
memiliki sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses
pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat
baru merupakan salah satu contoh perubahan kimia.
Contoh lain dari perubahan kimia yang sering terjadi di alam adalah proses
perkaratan
besi. Besi sebelum berkarat adalah unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat
berubah menjadi senyawa Fe2O3.
Dengan demikian, kita dapat mendefnisikan bahwa perubahan kimia
adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru
dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk
dalam perubahan
kimia disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan
tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau
peruraian suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat
diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut.
- Terbentuknya gas
- Terbentuknya endapan
- Terjadinya perubahan warna
- Terjadinya perubahan suhu.
• Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat
unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh reaksi kimia, yang membentuk gas ialah reaksi logam
magnesium (Mg) dengan
asam klorida (HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Magnesium + Asam
klorida Magnesium klorida + gas hidrogen
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2
(aq) + H2(g)
Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud
gelembung-gelembung kecil. Gas tersebut adalah gas
hidrogen. Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H2O)
menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
• Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang
menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk padatan. Padatan
tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di
sekitarnya, sehingga disebut endapan. Salah satu contoh reaksi yang
dapat membentuk endapan ialah antara barium klorida (BaCl2) dengan
natrium sulfat (Na2SO4). Reaksi tersebut berlangsung
sebagai
berikut:
Barium klorida + Natrium sulfat Barium sulfat +
Natrium klorida
Endapan putih BaCl2(aq) +
Na2SO4(aq) BaSO4(s) + 2NaCl(aq)
Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah
antara timbal nitrat (Pb (NO3)2)
dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan endapan timbal iodida yang berwarna kuning.
• Perubahan Warna
Mengapa suatu reaski
kimia dapat menghasilkan warna yang berbeda? Ketika suatu reaksi
kimia berlangsung, akan terjadi perubahan komposisi dan
terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda.
Contoh reaksi
kimia yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara tembaga
sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Warna tembaga sufat adalah putih
apabila ditambahkan air, warnanya berubah menjadi biru.
Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang
terbentuk, yaitu CuSO4.5H2O.
• Perubahan suhu
• Perubahan suhu
Reaksi kimia disertai
perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering
menyertai reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian,
terjadinya perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan
energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan.
Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau
dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.
Perbedaan perubahan fisika dengan perubahan kimia
Tabel 1.1 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
No
|
Perubahan Fisika
|
Perubahan kimia
|
1
|
Tidak terbentuk zat baru
|
Terbentuk zat baru
|
2
|
Komposisi materi tidak berubah
|
Komposisi materi sebelum dan sesudah reaksi mengalami
perubahan
|
3
|
Tidak terjadi perubahan warna, bau, rasa, dan tidak
terbentuk endapan
|
Ditandai dengan terbentuknya gas, endapan,
perubahan suhu, perubahan warna, perubahan bau, dan perubahan rasa.
|
Beberapa contoh
perubahan materi di alam ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2 Contoh-contoh Perubahan Materi di Alam
Tabel 1.2 Contoh-contoh Perubahan Materi di Alam
No
|
Perubahan Fisika
|
Perubahan Kimia
|
1
|
Beras diubah menjadi tepung beras
|
Singkong menjadi tape
|
2
|
Kayu diubah menjadi kursi
|
Pembakaran kayu
|
3
|
Gula dilarutkan dalam air
|
Makanan berubah menjadi basi
|
4
|
Bola lampu listrik menyala
|
Susu diubah menjadi keju
|
5
|
Air berubah menjadi es
|
Besi berkarat
|
B. Bagaimana Memisahkan Campuran?
Campuran
dapat disusun oleh dua zat atau lebih. Untuk
memperoleh zat murni, penyusunnya campuran tersebut harus dipisahkan.
Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip
pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik
leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain
sebagainya.
Metoda
pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti
untuk penjernihan air, pemisahan garam, analisis logam berat, dan sebagainya. Beberapa metoda pemisahan campuran yang sering
digunakan antara lain penyaringan (filtrasi),
kristalisasi, sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan destilasi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Salah
satu metoda pemisahan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan metoda fltrasi (penyaringan). Filtrasi atau
penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode
ini adalah perbedaan ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat
dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan
disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu
(ampas). Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen. (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium
dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah
penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat
penghisap.
Penyaringan dengan kertas saring
(www.omiimo.com)
2. Sentrifugasi
Metode
jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan sangat halus dan jumlah
campurannya
lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk
memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari
plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah yang
akan mengumpul didasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa
cairan berada
di bagian atas.
3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar
metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku.
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam
kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dai air laut. Mula-mula air
laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari
dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dhasilkan garam dalam bentuk kasar
dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang
bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali).
4. Destilasi
(Penyulingan)
Destilasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang
berbeda. Pemisahan campuran dengan cara destilasi (penyulingan) banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan
industri. Pemisahan campuran dengan cara penyulingan
digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip
kerjanya
didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat
menguap, setiap zat akan terpisah. Proses pemisahan
yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih
bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut
residu.
5. Kromatografi
Metode
pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai kegiatan, di antaranya untuk memisahkan berbagai zat
warna dan tes urine untuk
seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang atlet yang dicurigai
menggunakan doping. Pemisahan campuran dengan cara kromatograf pada umumnya
digunakan untuk
mengidentifkasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip
kerjanya
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel
zat yang
bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Kromatografi
(www.imageslidesharecdn.com)
6. Sublimasi
Sublimasi
merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui
fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal. Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang
dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.
Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan
cara sublimasi.
Sublimasi
(www.omiimo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar