Sistem
Koordinasi dan Sistem Indera pada Manusia
Standar
Kompetensi : 1. 2 Memahami berbagai sistem dalam berbagai sistem dalam
kehidupan
Kompetensi
Dasar :1.3 Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem
Koordinasi dan Sistem Indera pada Manusia
Pernahkah
tanganmu menyentuh benda yang panas? Bagaiman reaksi tanganmu atau tubuhmu?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bila kamu mendengar seseorang memanggil
namamu, tentunya kamu akan menoleh, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Ada
sesuatu dari luar yaitu panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan
dari temanmu. Tubuhmu memberikan tanggapan terhadap rangsang dari luar
tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Pernahkah
kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu langsung menarik
kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem
saraf yang berfungsi untuk merespons rangsangan dan melaporkannya ke otak. Sistem
saraf merupakan salah satu sistem koordinasi tubuh. Selain sistem saraf,
terdapat sistem hormon yang mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf
berhubungan erat dengan alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh
batang bunga yang berduri, kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan
mata. Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut karena duri
tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem saraf telah
bekerja.
A.
Sistem
Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan
terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang
belakang, dan saraf (neuron).
Fungsi sistem saraf adalah sebagai
pengatur koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem
saraf. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron
dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa impuls dari organ ke saraf
pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk mendukung neuron
melaksanakan tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu:
badan sel, dendrit, dan neurit.
Badan sel memiliki sebuah inti dan di dalam sitoplasmanya
terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA. Butir-butir Nissl ini berfungsi
untuk mensintesis protein. Dendrit berfungsi untuk menyampaikan impuls
(rangsangan) menuju badan sel. Sedangkan, neurit berfungsi menyampaikan
informasi dari badan sel ke sel lainnya. Pertemuan antara neurit dengan dendrit
disebut sinapsis. Di dalam neurit terdapat serabut-serabut halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril diselubungi oleh selaput mielin yang berfungsi
melindungi dan memberi makan neurit. Pada tempat tertentu, terdapat penyempitan
yang tidak diselubungi selaput mielin, disebut nodus ranvier.
Gambar
1 Sel Saraf
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motoris, dan konektor
(interneuron).
a.
Neuron
Sensorik
Neuron sensorik (neuron aferen)
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang).
b.
Neuron
Motoris
Neuron motoris (neuron eferen)
berfungsi untuk menghantar impuls dari sistem saraf pusat ke kelenjar atau
otot.
c.
Neuron
Konektor (Interneuron)
Interneuron berfungsi untuk
meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron motoris.
Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson
(multipolar).
1. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Gerak
adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi
menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa adalah
gerak yang dilakukan dengan kesadaran. Sedangkan, gerak refleks dilakukan di
luar kesadaran.
Gerak
refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya. Berdasarkan letak neuron
penghubung (neuron konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua macam, yaitu
refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron konektornya terletak di
otak disebut refleks otak. Contohnya, gerakan pupil mata yang menyempit dan
melebar karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya terletak di
sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang. Contohnya,
gerakan lutut yang tidak disengaja.
2. Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem
saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf tak
sadar (saraf otonom).
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem
saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang.Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.Otak dan sumsum tulang belakang
dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa
pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan
serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan.
Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
1) Otak
Otak
merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak.
Otak
kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan
tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur
spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak
kecil, dan sumsum lanjutan.
a) Otak besar (cerebrum)
Otak
besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan otak
berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi
neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian
dalam berisi neurit dan dendrit sehingga
berwarna putih (substansia alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari.
berwarna putih (substansia alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari.
Otak
besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1) bagian depan : pusat gerakan otot
2) bagian tengah : pusat perkembangan
ingatan dan kecerdasan
3) bagian samping : pusat pendengaran
4) bagian belakang : pusat penglihatan
b) Otak tengah (mesensefalon)
Otak
tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan
diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
1)
Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan
mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian
dari impuls ke sumsum tulang belakang.
2)
Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan
keseimbangan cairan tubuh.
c)
Otak
kecil (cerebelum)
Otak kecil terletak di bawah otak
besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang
disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu
penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak
kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.
d)
Sumsum
lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka
otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum
tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu.
Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit.
Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan
gerak alat pencernaan.
Gambar Otak
2) Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi
atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih
dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang
dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi
sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang,
yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan
saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju atau
dari otak.
c) Mengatur gerak refleks tubuh.
Penampang melintang sumsum tulang
belakang terlihat seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron.
Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan
dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf
tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi
sistem saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi
menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
1) Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal)
merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf
sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial
atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf
kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan,
saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang.
2) Sistem saraf tak sadar (saraf
otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi
dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki
susunan dan fungsi yang khas.
3) Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas
serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di
beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah
pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot
jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat
dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot,
termasuk tonus otot sadar.
a) Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa
jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
kebalikan dari saraf simpatik.
.B. Sistem Indera
Tubuh
manusia mempunyai berbagai organ indera. Masing-masing organ indera
dikhususkan untuk mendeteksi adanya rangsang tertentu. Mata mendeteksi adanya
cahaya.Hidung dan lidah mendeteksi adanya
molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi
rangsang. Reseptor tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi
rangsang. Reseptor tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
1. Indera
Penglihatan
Mata
merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima rangsangan
berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat
penglihatan melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.
a. Struktur
Mata
Mata
manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan,
yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1)
Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2)
Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
3)
Lapisan dalam mata (retina)
Retina
terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan
kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak
memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini
disebut bintik buta.Struktur mata mulai dari depan ke belakang, adalah
sebagai berikut.
sebagai berikut.
1) Kornea
merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya.
Kornea
berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris
adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid.
Iris berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris menentukan
warna mata.
3) Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan
merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
4) Aqueus
humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap
kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena
halus yang dikenal sebagai saluran schlemm.
5) Lensa
adalah sebuah benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi). Lensa terletak
persis di belakang iris.
6) Vitreus
humor merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi
untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.
Selain
itu,berfungsi juga untuk mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput
koroid.
a. Reseptor
Mata
Reseptor
penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun
rapat di bawah permukaan retina.
1) Sel
batang
Sel
batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu
membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen
yang disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A.
Jika kamu kekurangan vitamin A, rodopsin yang
dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau yang disebut buta senja.
dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau yang disebut buta senja.
2) Sel
kerucut
Sel
kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk
penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna.Satu sel kerucut hanya
menyerap satu macam warna.
Pada
mata terdapat tiga sel kerucut yang masing –masing menyerap warna merah, hijau,
dan biru.
a. Otot
pada Mata
Mata
memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya lurus, sementara yang dua
lagi agak serong. Aksi otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala
arah. Biasanya, sumbu kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika
mata tidak dapat mengarah secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang
disebut juling.
2. Indera
Pendengaran (Telinga)
Telinga
merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
a. Telinga
Luar
Telinga
luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun
telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat
rambutrambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk.
Selain itu, terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan
gendang telinga tidak kering.
b. Telinga
Tengah
Telinga
tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara.
Rongga ini terletak di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Di
sebelah depan telinga tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan
rongga dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
c. Telinga
Dalam
Rongga
telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran
dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi
membran membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian,
yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula,
dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit
dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
a. Saraf
Pendengaran
Saraf
pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya
berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan
keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis
yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian
bergerak ke cerebellum. Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf
pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan
ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan menimbulkan
vertigo.
3. Indera
Peraba (Kulit)
Kulit
merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan
bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubanglubang
masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu sebagai indera peraba, membantu
mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai sedikit
kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan,
yaitu epidermis (kutikula) dan dermis (korium).
a. Epidermis
Epidermis
tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
tanduk dan zona germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling
luar dan tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu stratum
korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum.
Zona germinalis terletak di bawah lapisan
tanduk,
terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.
terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.
a) Dermis
Lapisan
dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada
permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah
kapiler. Ujung akhir saraf sensoris terletak di dalam dermis. Kelenjar
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit.
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit.
Pada kulit terdapat beberapa jenis reseptor,
antara lain
rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).
rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).
4. Indera
Perasa ( Pengecap)
Lidah
merupakan indera perasa.Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat
merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang
disebut papila.Papila ini berfungsi untuk mengecap. Ada empat macam rasa
kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki
ciri harum dan ciri rasa. Ciri harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan
pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan dan harus
bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
Reseptor
rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan
untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.
1. Indera
Penciuman
Indera
penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa
bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus
(lendir). Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa
penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup.
Rasa
penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang bila dihadapkan
pada suatu bau yang sama untuk
waktu yang lama. Rasa penciuman akan melemah bila kamu sedang flukarena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia untuk membaui sesuatu.
waktu yang lama. Rasa penciuman akan melemah bila kamu sedang flukarena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia untuk membaui sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar