Sabtu, 25 November 2017

BINTANG DAN TELESKOP



@shaleh_fatkhurrohman
Dalam susunan tatasurya, benda-benda langit tersusun atas urutan tertentu, memiliki orbit tertentu (biasanya berbentuk elips) serta memiliki sebuah bintang sebagai pusat dalam setiap galaksi. Benda langit di jagat raya ini jumlahnya banyak sekali. Dari benda-benda tersebut, ada yang dapat memancarkan cahaya sendiri dan ada pula yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya dari benda langit lainnya. Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri (sumber cahaya), oleh karena itu, bintang dapat berkelap-kelip pada malam hari. matahari merupakan salah satu benda langit yang menjadi sumber cahaya karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu, matahari yang salam kehidupan sehari-hari telah kita rasakan manfaat dan peranannya merupakan salah satu bintang.
Matahari termasuk salah satu bintang dari milyaran bintang yang ada di angkasa. Matahari digolongkan kedalam bintang karena matahari dan bintang memiliki kesamaan diantaranya yairu sama-sama menghasilkan dan memancarkan cahaya sendiri dan energy cahaya yang dikeluarkan matahari dan bintang sama-sama berasal dari reaksi fusi pada bagian inti. Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga matahari kelihatan paling besar diantara  bintang-bintang lainnya. Akan tetapi, sesungguhnya banyak sekali bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, namun karena terpisah jarak yang sangat jauh dengan bumi maka bintang-bintang tersebut terlihat kecil.
https://www.merdeka.com/teknologi/tekmatis-sejarah-astronomi-dalam-islam-1.html

Formasi dari bintang-bintang tertentu yang disebut dengan rasi bintang sejak jaman dahulu digunakan manusia untuk menentukan arah ketika berada dialam terbuka seperti padang pasir, savanna, maupun di lautan. Ilmu  mengenai perbintangan dibahas tersendiri secara khusus dalam ilmu astronomi. Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, plante, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi diluar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini secara pokok  mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal-usul, sifat fisika/ kimia, meteorology dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua,  sebagaimana diketahui dari berbagai artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah, misalnya monument-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi  baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Teleskop merupakan sebuah alat bantu penglihatan (optic) untuk mengamati benda-benda yang jauh terutama benda yang berada dilanngit seperti bulan dan bintang. Teleskop dapat menjalankan fungsi tersebut karena kemampuannya memperkuat cahaya dan memperbesar bayangan, sehingga benda-benda jauh dapat terlihat lebih dekat dan jelas. Teleskop disebut juga teropong.
Teleskop memiliki sejarah yang  panjang. Dimulai dari Hans Lippershey yang merupakan pembuat kacamata berasal dari Middleburg, Belanda. Pada saat tanggal 2 Oktober 1608 menciptakan alat pertama yang disebut dengan teleskop. Teleskop ini mempunyai kemampuan untuk memperbesar benda-benda yang diamati hingga 5 kali lipat. Setahun kemudian pada 1609, Galileo Galilei  menciptakan teleskop pertama yang digunakan dalam bidang astronomi, yang dapat memperbesar hingga 20 kali lipat. Pada tahun 1610 ia membenarkan teori “alam semesta berpusat pada matahari”
Pada tahun 1668,  Isaac Newton  menciptakan teleskop yang menggunakan cermin sebagai lensa. Sehingga penemuan ini merupakan titik balik dalam sejarah ilmu sains. Kemudian pada pertengahan baad ke-17, Havelius, seorang astronom Jerman membuat teleskop berlensa yang kerangka nya diciptakan dari kayu setinggi 46 meter. Selanjutnya Huygens yang merupakan seorang astronom dari Belanda menggunakan teleskop dengan lensa yang berbeda, teleskopnya juga tidak menggunakan tabung dan hanya terdiri dari dua buah lensa.
Pada tahun 1897, di Teluk Williams, Amerika Serikat, dibuatlah teleskop Yerkes dengan diameter 101cm, sehingga menjadi teleskop berlensa terbesar di dunia pada saat itu. Hingga sekarang, yang menjadi teleskop terbesar adalah Teleskop Keck yang dibuat di puncak gunung berapi Mauna Kea di Hawaii, teleskop ini mempunyai kemampuan untuk melihat suatu area delapan kali lebih luas dibanding teleskop lain.
Ada banyak jenis teleskop di dunia saat ini, namun umumnya Teleskop dibagi menjadi 3 jenis. Jenis-jenis teleskop yang paling umum adalah:
1.      Teleskop Refraktor : jenis teleskop bias yang terdiri dari beberapa kaca  lensa yang digunakan untuk menangkap cahaya serta menjalankan fungsi teleskop.
2.      Teleskop Reflektor: jenis teleskop yang menggunakan cermin sebagai pengganti lensa untuk menangkap dan memantulkan cahaya.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9d/Franklin_reflector_24.jpg

3.      Teleskop catadioptrik: jenis teleskop yang menggabungkan prinsip teleskop refraktor dan reflector. Menggunakan cermin dan juga lensa dalam satu unit teleskop untuk menangkap dan memantulkan cahaya.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/maksutov_150mm.jpg

Simak video lengkapnya di Video Bintang dan Teleskop
Sumber:
Budi Prasodjo dkk. 2007. Fisika SMP kelas IX (cetakan kedua-Revisi). Bogor: Yudhistira.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3 Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.






1 komentar:

  1. terimakasih kaka, sangat membantu sekali,videonya kereen :)

    BalasHapus