@shaleh_fatkhurrohman |
Dalam susunan tatasurya, benda-benda langit tersusun
atas urutan tertentu, memiliki orbit tertentu (biasanya berbentuk elips) serta
memiliki sebuah bintang sebagai pusat dalam setiap galaksi. Benda langit di jagat
raya ini jumlahnya banyak sekali. Dari benda-benda tersebut, ada yang dapat
memancarkan cahaya sendiri dan ada pula yang tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya dari benda langit lainnya. Bintang
merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri (sumber cahaya),
oleh karena itu, bintang dapat berkelap-kelip pada malam hari. matahari
merupakan salah satu benda langit yang menjadi sumber cahaya karena dapat
memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu, matahari yang salam kehidupan
sehari-hari telah kita rasakan manfaat dan peranannya merupakan salah satu
bintang.
Matahari termasuk salah satu bintang dari milyaran
bintang yang ada di angkasa. Matahari digolongkan kedalam bintang karena
matahari dan bintang memiliki kesamaan diantaranya yairu sama-sama menghasilkan
dan memancarkan cahaya sendiri dan energy cahaya yang dikeluarkan matahari dan
bintang sama-sama berasal dari reaksi fusi pada bagian inti. Matahari merupakan
bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga matahari kelihatan paling besar
diantara bintang-bintang lainnya. Akan
tetapi, sesungguhnya banyak sekali bintang yang jauh lebih besar daripada
matahari, namun karena terpisah jarak yang sangat jauh dengan bumi maka
bintang-bintang tersebut terlihat kecil.
https://www.merdeka.com/teknologi/tekmatis-sejarah-astronomi-dalam-islam-1.html |
Formasi dari bintang-bintang tertentu yang disebut
dengan rasi bintang sejak jaman dahulu digunakan manusia untuk menentukan arah
ketika berada dialam terbuka seperti padang pasir, savanna, maupun di lautan.
Ilmu mengenai perbintangan dibahas tersendiri
secara khusus dalam ilmu astronomi. Astronomi ialah cabang ilmu alam yang
melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, plante,
komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang
terjadi diluar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik). Ilmu ini
secara pokok mempelajari berbagai sisi
dari benda-benda langit seperti asal-usul, sifat fisika/ kimia, meteorology dan
gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan
dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang
tertua, sebagaimana diketahui dari
berbagai artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah, misalnya
monument-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari
Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani,
Cina, India dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis
atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang,
astronomi baru dapat berkembang menjadi
cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Teleskop merupakan sebuah alat bantu penglihatan
(optic) untuk mengamati benda-benda yang jauh terutama benda yang berada
dilanngit seperti bulan dan bintang. Teleskop dapat menjalankan fungsi tersebut
karena kemampuannya memperkuat cahaya dan memperbesar bayangan, sehingga
benda-benda jauh dapat terlihat lebih dekat dan jelas. Teleskop disebut juga
teropong.
Teleskop memiliki sejarah yang panjang. Dimulai dari Hans Lippershey yang merupakan pembuat kacamata berasal dari
Middleburg, Belanda. Pada saat tanggal 2 Oktober 1608 menciptakan alat pertama
yang disebut dengan teleskop. Teleskop ini mempunyai kemampuan untuk
memperbesar benda-benda yang diamati hingga 5 kali lipat. Setahun kemudian pada
1609, Galileo Galilei menciptakan teleskop pertama yang digunakan
dalam bidang astronomi, yang dapat memperbesar hingga 20 kali lipat. Pada tahun
1610 ia membenarkan teori “alam semesta berpusat pada matahari”
Pada tahun 1668, Isaac Newton menciptakan teleskop yang menggunakan cermin
sebagai lensa. Sehingga penemuan ini merupakan titik balik dalam sejarah ilmu
sains. Kemudian pada pertengahan baad ke-17, Havelius, seorang astronom Jerman membuat teleskop berlensa yang
kerangka nya diciptakan dari kayu setinggi 46 meter. Selanjutnya Huygens yang merupakan seorang astronom
dari Belanda menggunakan teleskop dengan lensa yang berbeda, teleskopnya juga
tidak menggunakan tabung dan hanya terdiri dari dua buah lensa.
Pada tahun 1897, di Teluk Williams, Amerika Serikat,
dibuatlah teleskop Yerkes dengan diameter 101cm, sehingga menjadi teleskop
berlensa terbesar di dunia pada saat itu. Hingga sekarang, yang menjadi
teleskop terbesar adalah Teleskop Keck yang dibuat di puncak gunung berapi
Mauna Kea di Hawaii, teleskop ini mempunyai kemampuan untuk melihat suatu area
delapan kali lebih luas dibanding teleskop lain.
Ada banyak jenis teleskop di dunia saat ini, namun
umumnya Teleskop dibagi menjadi 3 jenis. Jenis-jenis teleskop yang paling umum
adalah:
1.
Teleskop
Refraktor : jenis teleskop bias yang terdiri dari beberapa kaca lensa yang digunakan untuk menangkap cahaya
serta menjalankan fungsi teleskop.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9d/Franklin_reflector_24.jpg |
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/maksutov_150mm.jpg |
Sumber:
Budi Prasodjo dkk.
2007. Fisika SMP kelas IX (cetakan
kedua-Revisi). Bogor: Yudhistira.
Wariyono, Sukis dan
Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu
Alam Sekitar 3 Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
terimakasih kaka, sangat membantu sekali,videonya kereen :)
BalasHapus