Selasa, 28 November 2017

ESSAY Sumber Alternatif Hemat Buat Bumi Selamat




SUMBER ALTERNATIF HEMAT BUAT BUMI SELAMAT

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Karena tanpa energi, roda kehidupan di dunia ini tidak dapat berjalan secara sempurna.

Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Energi berasal dari benda. Semua yang ada di alam semesta terbuat dari benda. Jadi energi terdapat dimana-mana. Energi terbentuk dalam berbagai jenis/macam, contohnya energi panas, energi air, energi batubara, energi minyak bumi, energi listrik, energi matahari, energi angin, energi nuklir, dan energi gas bumi.

Energi yang paling sering digunakan untuk aktivitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah minyak tanah, bensin, dan solar. Pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari fosil saat ini dirasa sudah melampaui kemampuan. Ini semua diluar dugaan akibat kemajuan industri dan ekonomi serta pola hidup masyarakat.

Bertambahnya motor, mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan pemakaian generator listrik serta meningkatnya taraf hidup masyarakat merupakan salah satu pemicu terjadinya kelangkaan BBM. Apalagi tidak semua negara di dunia ini dikaruniai minyak dan gas bumi oleh Sang Pencipta Alam. Namun, semua orang baik yang berada di negara maju atau pun negara yang sedang berkembang membutuhkan bahan bakar minyak.

Salah satu sumber minyak bumi, utamanya berasal dari negara-negara Timur Tengah yang sebagian besar merupakan negara pengekspor minyak yang bersekutu dalam suatu organisasi yang bernamakan Organization PetroleumExporting Country (OPEC).

Indonesia kerap disebut sebagai negara yang kaya sumber daya alam, termasuk energi. Jika ditinjau dari keanekaragamannya jenis sumber daya energi, antara lain minyak, gas, batubara, air, angin, sinar matahari, mungkin sebutan tersebut adalah benar. Namun, dugaan tersebut kadang-kadang berlebihan. Karena, ketidakseimbangan antara pihak pengelola dengan sumber daya yang tersedia. Kurangnya tenaga ahli untuk mendaya gunakan suatu sumber daya alam, menjadikan negara ini terpaksa harus merekrut tenaga ahli yang berasal dari luar negeri. Yang bahkan hal tersebut menjadikan sumber daya yang dimiliki negara ini dikuasai oleh pihak luar.

Pada saat ini perubahan harga energi minyak bumi sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi menjadi masalah bagi pemerintah karena akan menambah biaya subsidi pemerintah. Polemik yang mendera bangsa Indonesia di bidang energi terasa semakin pelik. Berbagai kebijakan energi yang diterapkan pemerintah tidak mampu meyakinkan rakyat. Sementara itu, tuntutan pemenuhan kebutuhan energi semakin mendesak.

Harga minyak tanah yang melambung serta sukar didapat dan bahkan langka di pasaran, mendorong para ibu di Indonesia kembali menggunakan kayu bakar, bahan bakar baru dengan blotong (sisa proses produksi pabrik gula), dan yang beruntung dapat menggunakan biogas.

Apapun alasan di atas kelangkaan minyak tanah tersebut, Pertamina tetap bersikukuh hanya mendistribusikan minyak tanah sesuai kuota tahun 2008, yaitu 9,9 juta kiloliter. Berdasarkan fakta, kebutuhan minyak tanah adalah 10 juta kiloliter per tahun. Anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam APBN untuk pembelian minyak ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga minyak dunia yang sebenarnya. Kalau tidak diatasi, hal ini dapat menjadi salah satu komponen pembangkrut negara. Kondisi ini akan memaksa pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Beban subsidi BBM bagi pemerintah sangat berat. Setiap tahunnya pemerintah mengangarkan kurang lebih RP 50 triliun untuk keperluan subsidi BBM (minyak tanah, premium, dan solar). Subsidi BBM yang terbesar dikenakan pada minyak tanah. Hal ini karena minyak tanah merupakan sarana bahan bakar bagi berbagai keperluan rumah tangga sampai industri. Kebutuhan minyak tanah sebagai salah satu elemen BBM memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Apalagi, kondisi tersebut diimbangi dengan semakin naiknya harga minyak dunia.

Belum lagi masalah minyak tanah selesai ditangani, masalah energi listrik sudah mencuat lagi. Pemadaman listrik secara bergilir sudah menjadi kebiasaan dan terjadi di beberapa daerah negeri ini. Listrik menjadi sumber energi utama bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Dua masalah penting yang melatarbelakangi terjadinya krisis listrik tersebut adalah terbatasnya kapasitas pembangkit dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihadapkan pada masalah kesulitan membeli batubara sebagai bahan bakar penggerak pembangkit listrik yang dimiliki oleh perusahaan listrik negara tersebut.

Adapun masalah kesulitan PLN mendapatkan batubara karena semakin mahalnya bahan bakar penggerak pembangkit listrik tersebut. Padahal, Indonesia memiliki potensi kekayaan batubara yang sangat besar (terbesar di Asia), yaitu total sejumlah hampir 70 miliar ton dengan potensi yang dapat ditambang sebesar hampir 7 miliar ton. Dari potensi itu, Indonesia memproduksi sekitar 200 juta ton setiap tahunnya. Tapi kenyataannya tetap saja potensi yang besar tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan negara ini, yang ada malah kelangkaan yang membuat masyarakat harus merogoh kocek dalam-dalam.

Kelangkaan batubara untuk industri listrik domestik terjadi karena produksi batubara Indonesia sebagian besar (yaitu sekitar 75%) justru diekspor ke luar negeri. Tak pelak lagi sektor kelistrikan nasional akan selalu dihadapkan pada masalah kesulitan akses bahan bakar penting penggerak 46% pembangkit listrik nasional tersebut yang berimplikasi pasa krisis listrik berkelanjutan.

Dari segala permasalahan yang terjadi di Indonesia, maka banyak orang yang berlomba-lomba dalam berinovasi menciptakan sumber energi alternatif untuk mencegah terjadinya krisis sumber daya tersebut. Ada yang menggunakan energi matahari, energi air, maupun energi angin. Namun, sejauh ini masih belum ditemukan sumber energi yang benar-benar bisa menggantikan bahan bakar minyak. Matahari, air, dan angin merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan dengan menyesuaikan kondisi tertentu. Sumber energi alternatif matahari hanya dapat digunakan di siang hari dan dalam keadaan cuaca panas. Sedangkan sumber energi air bergantung pada curah hujan yang tidak menentu. Dan sumber energi alternatif angin juga harus menyesuaikan suhu dan tekanan udara.

Jadi, menurut penulis penggunaan sumber energi alternatif yang tepat untuk dikembangkan di Indonesia adalah biogas. Karena bahan bakunya dapat diperoleh setiap waktu.

Adianto Hidayat, manajer pengembangan teknologi dan produk di Pertamina, menjelaskan bahwa defisit dalam neraca perdagangan Indonesia disebabkan sebagian besar karena minyak dan gas. Mengingat Indonesia akan menjadi pengimpor bahan bakar terbesar di dunia pada tahun 2018. Oleh karena itu, terjadi peningkatan investasi di dalam proses mencari alternatif bahan bakar minyak dan gas yang layak. Pertamina terfokus pada peningkatkan produksi biodiesel, terutama dari kelapa sawit. Tetapi juga memperdalam penelitian dan percobaan terkait biogas gas, limbah padat kota, dan penghasil listrik. Hal ini disampaikan beliau pada acara ‘Bali Clean Energy Forum’ atau biasa dikenal dengan Forum Energi Bersih, yang diadakan di Nusa Dua Convention Center (11-12 Februari 2016).

Selain pembuatan alatnya relatif sederhana, biaya yang terjangkau, ramah lingkungan, terbarukan, dan bahan baku untuk memberdayakan biogas ini mudah untuk didapat. Bahan baku tersebut dapat berasal dari limbah peternakan, pertanian, industri, maupun sampah organik. Bahan baku yang dapat kita dapatkan secara mudah dan tidak bergantung pada kondisi tertentu, seperti cuaca, iklim, maupun perubahan waktu (pagi-siang-malam).

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Biogas dapat dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat digunakan sebagai sumber energi penggerak generator listrik. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas), cair (biofuel), atau padat (biomass). Energi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak (mekanik), dan listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan dari pengguna.

Biogas yang bebas pengotor (H2O, H2S, CO2, dan pertikulat lainnya) dan telah mencapai kualitas pipeline adalah setara dengan gas alam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan pemanas air. Jika dikompresi, biogas menggantikan gas alam yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan.

Berdasarkan sumber Departemen Pertanian, nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain adalah sebagai berikut:

Tabel Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain

Bahan Bakar
Jumlah


Biogas
1 m3
Elpiji
0,46 kg
Minyak tanah
0,62 liter
Minyak solar
0,52 liter
Bensin
0,80 liter
Gas kota
1,50 m3
Kayu bakar
3,50 kg





Biogas juga mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalori yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas
juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Dengan demikian, jika biogas diolah dengan benar, bisa digunakan untuk menggantikan gas alam.

Dalam skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak membutuhkan biaya yang besar tetapi harus ditunjang dengan peralatan yang memadai. Perangkat utama yang digunakan adalah tabung digester, tabung penampung gas, pipa penyambung, katup, dan alat untuk identifikasi gas.

Prospek penggunaan biogas ini sangat besar terutama di daerah pedesaan. Di mana sebagian besarnya masyarakat bekerja di bidang peternakan dan pertanian. Mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain-lain. Selama ini limbah kotoran ternak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk, itupun kurang optimal. Untuk itu dikembangkan teknologi baru untuk memanfaatkan dan menaikkan nilai perekonomian dari limbah tersebut salah satunya dengan jalan memanfaakannya sebagai bahan baku pembuatan bahan gas.

Dengan adanya biogas maka dapat diperoleh kemanfaatan sebagai berikut:

1.   Membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang bermanfaat dalam memperlambat laju pemanasan global.

2.    Menghemat pengeluaran masyarakat, dengan memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah/kayu bakar untuk memasak dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

3.    Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan dihasilkannya pupuk organik yang berkualitas atau dapat menghemat biaya pembelian pupuk bagi yang memerlukannya.

4.  Dapat diproduksi dalam kontruksi yang sederhana.

5.   Meringankan beban keuangan negara karena subsidi BBM minyak tanah dan pupuk akan berkurang.

6.    Mewujudkan lingkungan yang bersih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

7.  Membuka lapangan kerja baru.

8.   Dapat diproduksi dalam skala kecil di tempat yang tidak terjangkau listrik dan energi lainnya.

9.  Meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan.

Jadi, biogas merupakan sumber alternatif yang cocok untuk dikembangkan di negara Indonesia. Apabila dimanfaatan secara baik dan optimal, maka otomatis negara Indonesia tak perlu merasa khawatir dengan menipisnya sumber energi minyak bumi. Selain dapat menjadi sumber alternatif BBM, dengan memanfaatkan biogas hal itu menunjukkan sikap bahwa secara tidak langsung kita menyelamatkan bumi kita yang semakin buruk kondisinya. Namun, semua ini tentu tidak dapat berjalan secara baik apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Sebagai pemerintah, sudah selayaknya untuk memberi fasilitas bagi masyarakatnya agar terciptanya kesejahteraan yang merata di negeri ini. Dan kita sebagai mahasiswa, yang merupakan generasi penerus bangsa haruslah terus berkarya menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menjadikan negara Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata oleh seluruh negara di belahan dunia.













DAFTAR PUSTAKA

S, Alex. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Baru Press.

Http://www.worldagroforestry.org/news/indonesia-bertekad-untukm-meningkatkan-penggunaan-bioenergi. Diakases Pada Tanggal 11 Mei 2017. PadaJam 20.00.

Wahyuni, Sri. 2010. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.




















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar