Selasa, 28 November 2017

ESSAY Sumber Alternatif Hemat Buat Bumi Selamat




SUMBER ALTERNATIF HEMAT BUAT BUMI SELAMAT

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Karena tanpa energi, roda kehidupan di dunia ini tidak dapat berjalan secara sempurna.

Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Energi berasal dari benda. Semua yang ada di alam semesta terbuat dari benda. Jadi energi terdapat dimana-mana. Energi terbentuk dalam berbagai jenis/macam, contohnya energi panas, energi air, energi batubara, energi minyak bumi, energi listrik, energi matahari, energi angin, energi nuklir, dan energi gas bumi.

Energi yang paling sering digunakan untuk aktivitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah minyak tanah, bensin, dan solar. Pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari fosil saat ini dirasa sudah melampaui kemampuan. Ini semua diluar dugaan akibat kemajuan industri dan ekonomi serta pola hidup masyarakat.

Bertambahnya motor, mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan pemakaian generator listrik serta meningkatnya taraf hidup masyarakat merupakan salah satu pemicu terjadinya kelangkaan BBM. Apalagi tidak semua negara di dunia ini dikaruniai minyak dan gas bumi oleh Sang Pencipta Alam. Namun, semua orang baik yang berada di negara maju atau pun negara yang sedang berkembang membutuhkan bahan bakar minyak.

Salah satu sumber minyak bumi, utamanya berasal dari negara-negara Timur Tengah yang sebagian besar merupakan negara pengekspor minyak yang bersekutu dalam suatu organisasi yang bernamakan Organization PetroleumExporting Country (OPEC).

Indonesia kerap disebut sebagai negara yang kaya sumber daya alam, termasuk energi. Jika ditinjau dari keanekaragamannya jenis sumber daya energi, antara lain minyak, gas, batubara, air, angin, sinar matahari, mungkin sebutan tersebut adalah benar. Namun, dugaan tersebut kadang-kadang berlebihan. Karena, ketidakseimbangan antara pihak pengelola dengan sumber daya yang tersedia. Kurangnya tenaga ahli untuk mendaya gunakan suatu sumber daya alam, menjadikan negara ini terpaksa harus merekrut tenaga ahli yang berasal dari luar negeri. Yang bahkan hal tersebut menjadikan sumber daya yang dimiliki negara ini dikuasai oleh pihak luar.

Pada saat ini perubahan harga energi minyak bumi sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi menjadi masalah bagi pemerintah karena akan menambah biaya subsidi pemerintah. Polemik yang mendera bangsa Indonesia di bidang energi terasa semakin pelik. Berbagai kebijakan energi yang diterapkan pemerintah tidak mampu meyakinkan rakyat. Sementara itu, tuntutan pemenuhan kebutuhan energi semakin mendesak.

Harga minyak tanah yang melambung serta sukar didapat dan bahkan langka di pasaran, mendorong para ibu di Indonesia kembali menggunakan kayu bakar, bahan bakar baru dengan blotong (sisa proses produksi pabrik gula), dan yang beruntung dapat menggunakan biogas.

Apapun alasan di atas kelangkaan minyak tanah tersebut, Pertamina tetap bersikukuh hanya mendistribusikan minyak tanah sesuai kuota tahun 2008, yaitu 9,9 juta kiloliter. Berdasarkan fakta, kebutuhan minyak tanah adalah 10 juta kiloliter per tahun. Anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam APBN untuk pembelian minyak ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga minyak dunia yang sebenarnya. Kalau tidak diatasi, hal ini dapat menjadi salah satu komponen pembangkrut negara. Kondisi ini akan memaksa pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Beban subsidi BBM bagi pemerintah sangat berat. Setiap tahunnya pemerintah mengangarkan kurang lebih RP 50 triliun untuk keperluan subsidi BBM (minyak tanah, premium, dan solar). Subsidi BBM yang terbesar dikenakan pada minyak tanah. Hal ini karena minyak tanah merupakan sarana bahan bakar bagi berbagai keperluan rumah tangga sampai industri. Kebutuhan minyak tanah sebagai salah satu elemen BBM memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Apalagi, kondisi tersebut diimbangi dengan semakin naiknya harga minyak dunia.

Belum lagi masalah minyak tanah selesai ditangani, masalah energi listrik sudah mencuat lagi. Pemadaman listrik secara bergilir sudah menjadi kebiasaan dan terjadi di beberapa daerah negeri ini. Listrik menjadi sumber energi utama bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Dua masalah penting yang melatarbelakangi terjadinya krisis listrik tersebut adalah terbatasnya kapasitas pembangkit dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihadapkan pada masalah kesulitan membeli batubara sebagai bahan bakar penggerak pembangkit listrik yang dimiliki oleh perusahaan listrik negara tersebut.

Adapun masalah kesulitan PLN mendapatkan batubara karena semakin mahalnya bahan bakar penggerak pembangkit listrik tersebut. Padahal, Indonesia memiliki potensi kekayaan batubara yang sangat besar (terbesar di Asia), yaitu total sejumlah hampir 70 miliar ton dengan potensi yang dapat ditambang sebesar hampir 7 miliar ton. Dari potensi itu, Indonesia memproduksi sekitar 200 juta ton setiap tahunnya. Tapi kenyataannya tetap saja potensi yang besar tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan negara ini, yang ada malah kelangkaan yang membuat masyarakat harus merogoh kocek dalam-dalam.

Kelangkaan batubara untuk industri listrik domestik terjadi karena produksi batubara Indonesia sebagian besar (yaitu sekitar 75%) justru diekspor ke luar negeri. Tak pelak lagi sektor kelistrikan nasional akan selalu dihadapkan pada masalah kesulitan akses bahan bakar penting penggerak 46% pembangkit listrik nasional tersebut yang berimplikasi pasa krisis listrik berkelanjutan.

Dari segala permasalahan yang terjadi di Indonesia, maka banyak orang yang berlomba-lomba dalam berinovasi menciptakan sumber energi alternatif untuk mencegah terjadinya krisis sumber daya tersebut. Ada yang menggunakan energi matahari, energi air, maupun energi angin. Namun, sejauh ini masih belum ditemukan sumber energi yang benar-benar bisa menggantikan bahan bakar minyak. Matahari, air, dan angin merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan dengan menyesuaikan kondisi tertentu. Sumber energi alternatif matahari hanya dapat digunakan di siang hari dan dalam keadaan cuaca panas. Sedangkan sumber energi air bergantung pada curah hujan yang tidak menentu. Dan sumber energi alternatif angin juga harus menyesuaikan suhu dan tekanan udara.

Jadi, menurut penulis penggunaan sumber energi alternatif yang tepat untuk dikembangkan di Indonesia adalah biogas. Karena bahan bakunya dapat diperoleh setiap waktu.

Adianto Hidayat, manajer pengembangan teknologi dan produk di Pertamina, menjelaskan bahwa defisit dalam neraca perdagangan Indonesia disebabkan sebagian besar karena minyak dan gas. Mengingat Indonesia akan menjadi pengimpor bahan bakar terbesar di dunia pada tahun 2018. Oleh karena itu, terjadi peningkatan investasi di dalam proses mencari alternatif bahan bakar minyak dan gas yang layak. Pertamina terfokus pada peningkatkan produksi biodiesel, terutama dari kelapa sawit. Tetapi juga memperdalam penelitian dan percobaan terkait biogas gas, limbah padat kota, dan penghasil listrik. Hal ini disampaikan beliau pada acara ‘Bali Clean Energy Forum’ atau biasa dikenal dengan Forum Energi Bersih, yang diadakan di Nusa Dua Convention Center (11-12 Februari 2016).

Selain pembuatan alatnya relatif sederhana, biaya yang terjangkau, ramah lingkungan, terbarukan, dan bahan baku untuk memberdayakan biogas ini mudah untuk didapat. Bahan baku tersebut dapat berasal dari limbah peternakan, pertanian, industri, maupun sampah organik. Bahan baku yang dapat kita dapatkan secara mudah dan tidak bergantung pada kondisi tertentu, seperti cuaca, iklim, maupun perubahan waktu (pagi-siang-malam).

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Biogas dapat dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat digunakan sebagai sumber energi penggerak generator listrik. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas), cair (biofuel), atau padat (biomass). Energi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak (mekanik), dan listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan dari pengguna.

Biogas yang bebas pengotor (H2O, H2S, CO2, dan pertikulat lainnya) dan telah mencapai kualitas pipeline adalah setara dengan gas alam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan pemanas air. Jika dikompresi, biogas menggantikan gas alam yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan.

Berdasarkan sumber Departemen Pertanian, nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain adalah sebagai berikut:

Tabel Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain

Bahan Bakar
Jumlah


Biogas
1 m3
Elpiji
0,46 kg
Minyak tanah
0,62 liter
Minyak solar
0,52 liter
Bensin
0,80 liter
Gas kota
1,50 m3
Kayu bakar
3,50 kg





Biogas juga mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalori yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas
juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Dengan demikian, jika biogas diolah dengan benar, bisa digunakan untuk menggantikan gas alam.

Dalam skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak membutuhkan biaya yang besar tetapi harus ditunjang dengan peralatan yang memadai. Perangkat utama yang digunakan adalah tabung digester, tabung penampung gas, pipa penyambung, katup, dan alat untuk identifikasi gas.

Prospek penggunaan biogas ini sangat besar terutama di daerah pedesaan. Di mana sebagian besarnya masyarakat bekerja di bidang peternakan dan pertanian. Mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain-lain. Selama ini limbah kotoran ternak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk, itupun kurang optimal. Untuk itu dikembangkan teknologi baru untuk memanfaatkan dan menaikkan nilai perekonomian dari limbah tersebut salah satunya dengan jalan memanfaakannya sebagai bahan baku pembuatan bahan gas.

Dengan adanya biogas maka dapat diperoleh kemanfaatan sebagai berikut:

1.   Membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang bermanfaat dalam memperlambat laju pemanasan global.

2.    Menghemat pengeluaran masyarakat, dengan memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah/kayu bakar untuk memasak dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

3.    Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan dihasilkannya pupuk organik yang berkualitas atau dapat menghemat biaya pembelian pupuk bagi yang memerlukannya.

4.  Dapat diproduksi dalam kontruksi yang sederhana.

5.   Meringankan beban keuangan negara karena subsidi BBM minyak tanah dan pupuk akan berkurang.

6.    Mewujudkan lingkungan yang bersih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

7.  Membuka lapangan kerja baru.

8.   Dapat diproduksi dalam skala kecil di tempat yang tidak terjangkau listrik dan energi lainnya.

9.  Meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan.

Jadi, biogas merupakan sumber alternatif yang cocok untuk dikembangkan di negara Indonesia. Apabila dimanfaatan secara baik dan optimal, maka otomatis negara Indonesia tak perlu merasa khawatir dengan menipisnya sumber energi minyak bumi. Selain dapat menjadi sumber alternatif BBM, dengan memanfaatkan biogas hal itu menunjukkan sikap bahwa secara tidak langsung kita menyelamatkan bumi kita yang semakin buruk kondisinya. Namun, semua ini tentu tidak dapat berjalan secara baik apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Sebagai pemerintah, sudah selayaknya untuk memberi fasilitas bagi masyarakatnya agar terciptanya kesejahteraan yang merata di negeri ini. Dan kita sebagai mahasiswa, yang merupakan generasi penerus bangsa haruslah terus berkarya menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menjadikan negara Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata oleh seluruh negara di belahan dunia.













DAFTAR PUSTAKA

S, Alex. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Baru Press.

Http://www.worldagroforestry.org/news/indonesia-bertekad-untukm-meningkatkan-penggunaan-bioenergi. Diakases Pada Tanggal 11 Mei 2017. PadaJam 20.00.

Wahyuni, Sri. 2010. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.




















































Sabtu, 25 November 2017

PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA

PERUBAHAN BENDA-BENDA
DI SEKITAR KITA
A. Bagaimana Benda-benda Mengalami Perubahan?
Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga yang memerlukan waktu lama untuk pengamatan. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat adalah pembakaran kertas. Contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif lama ialah proses berkaratnya besi.
Sifat-sifat benda sangat penting diketahui, untuk membedakan perubahan-perubahan yang terjadi pada benda. Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia, Sifat fisika adalah merupakan sifat yang yang bekaitan dengan keadaan fsik suatu zat. Sifat fsika termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat untuk bereaksi kimia.
Berikut perubahan- perubahan benda, yaitu sebagai berikut:
1.        Perubahan Fisika
Perubahan materi ada yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru, ada pula yang menghasilkan zat yang baru. Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Komposisi materi tersebut juga tidak akan berubah. Misalnya, es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yaitu H2O. Contoh perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk.
Ciri-ciri perubahan Fisika
Ø  Perubahan zat yang hanya akan terjadi pada wujudnya saja, tidak untuk sifatnya
Ø  Zat hasil dari perubahan fisika dapat kembali lagi kebentuk semula
Ø  Sifat yang dimiliki zat sama saat berubah maupun sebelum berubah
Macam-macam perubahan fisika
a.       Perubahan wujud zat
Perubahan wujud zat ini dipengaruhi oleh perubahan suhu/temperatur lingkungan.
Contoh:
- mencair, contohnya: lilin meleleh dan es mencair
- membeku, contohnya: air menjadi es dan cairan logam menjadi beku
- mengembun, contohnya: uap menjadi air dan terjadinya embun di pagi hari
- menguap, contohnya: air yang dipanaskan akan mengalami penguapan
- menyublim, contohnya: kapur barus padat berubah menjadi gas.
b.      Perubahan ukuran suatu zat
Materi dengan ukuran yang besar dapat diperkecil dengan proses mekanik seperti, dipotong, dipecah, digiling, dan lain-lain. Contoh perubahan fisika berupa perubahan wujud zat ini yaitu, beras yang digiling menjadi tepung beras dan biji kopi yang ditumbuk menjadi serbuk kopi.
c.       Perubahan Volume
Perubahan volume ini berupa penyusutan materi karena pendinginan dan ada pemuaian materi karena dipanaskan. Contohnya, terjadi pemuaian kereta api disiang hari karena panas dan mengalami penyusutan disaat dingin.

d.      Perubahan bentuk zat
Perubahan bentuk materi ini dapat terjadi karena diremas, dipukul atau menggunakan alat bantu seperti mesin. Contohnya, kayu yang berasal dari pohon dapat berubah menjadi meja, kursi dan lemari dengan alat seperti pahat, palu dan gergaji. Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan seperti vas bunga dan guci.
2.        Perubahan Kimia
Perhatikan, apabila kayu dibakar, apakah kayu sebelum dan setelah dibakar akan menghasilkan zat yang sama?
Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang atau karbon. Dengan demikian, dari proses pembakaran kayu diperoleh zat baru yang memiliki sifat berbeda dengan zat sebelumnya. Proses pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat baru merupakan salah satu contoh perubahan kimia.
Contoh lain dari perubahan kimia yang sering terjadi di alam adalah proses perkaratan besi. Besi sebelum berkarat adalah unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe2O3. Dengan demikian, kita dapat mendefnisikan bahwa perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Terbentuknya gas
Terbentuknya endapan
Terjadinya perubahan warna
Terjadinya perubahan suhu.
• Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh reaksi kimia, yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Magnesium + Asam klorida Magnesium klorida + gas hidrogen
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2 (aq) + H2(g)
Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud gelembung-gelembung kecil. Gas tersebut adalah gas hidrogen. Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H2O) menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
• Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di sekitarnya, sehingga disebut endapan. Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan ialah antara barium klorida (BaCl2) dengan natrium sulfat (Na2SO4). Reaksi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Barium klorida + Natrium sulfat Barium sulfat + Natrium klorida
Endapan putih BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) BaSO4(s) + 2NaCl(aq)
Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah antara timbal nitrat (Pb (NO3)2) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan endapan timbal iodida yang berwarna kuning.
• Perubahan Warna
Mengapa suatu reaski kimia dapat menghasilkan warna yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda. Contoh reaksi kimia yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Warna tembaga sufat adalah putih apabila ditambahkan air, warnanya berubah menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang terbentuk, yaitu CuSO4.5H2O.
• Perubahan suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering menyertai reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan. Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.
Perbedaan perubahan fisika dengan perubahan kimia
Tabel 1.1 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
No
Perubahan Fisika
Perubahan kimia
1
Tidak terbentuk zat baru
Terbentuk zat baru
2
Komposisi materi tidak berubah
Komposisi materi sebelum dan sesudah reaksi mengalami perubahan
3
Tidak terjadi perubahan warna, bau, rasa, dan tidak terbentuk endapan
Ditandai dengan terbentuknya gas, endapan, perubahan suhu, perubahan warna, perubahan bau, dan perubahan rasa.
Beberapa contoh perubahan materi di alam ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2 Contoh-contoh Perubahan Materi di Alam
No
Perubahan Fisika
Perubahan Kimia
1
Beras diubah menjadi tepung beras
Singkong menjadi tape
2
Kayu diubah menjadi kursi
Pembakaran kayu
3
Gula dilarutkan dalam air
Makanan berubah menjadi basi
4
Bola lampu listrik menyala
Susu diubah menjadi keju
5
Air berubah menjadi es
Besi berkarat

B. Bagaimana Memisahkan Campuran?
Campuran dapat disusun oleh dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusunnya campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.
Metoda pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti untuk penjernihan air, pemisahan garam, analisis logam berat, dan sebagainya. Beberapa metoda pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), kristalisasi, sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan destilasi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Salah satu metoda pemisahan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan metoda fltrasi (penyaringan). Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas). Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen. (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.


                                    Penyaringan dengan kertas saring (www.omiimo.com)
2. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah yang akan mengumpul didasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
3.    Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dai air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dhasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali).
4.    Destilasi (Penyulingan)
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Pemisahan campuran dengan cara destilasi (penyulingan) banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat menguap, setiap zat akan terpisah. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
5. Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai kegiatan, di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang atlet yang dicurigai menggunakan doping. Pemisahan campuran dengan cara kromatograf pada umumnya digunakan untuk mengidentifkasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Contoh untuk mengidentifkasi kandungan zat tertentu dalam suatu bahan makanan, mengidentifkasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida, dan masih banyak lagi penggunaan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari.

                                                 Kromatografi (www.imageslidesharecdn.com)
6. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.
Sublimasi (www.omiimo.com)