SUMBER
ALTERNATIF HEMAT BUAT BUMI SELAMAT
Energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi tidak dapat lepas dari
kehidupan manusia. Karena tanpa energi, roda kehidupan di dunia ini tidak dapat
berjalan secara sempurna.
Energi
adalah kemampuan melakukan kerja. Energi berasal dari benda. Semua yang ada di
alam semesta terbuat dari benda. Jadi energi terdapat dimana-mana. Energi
terbentuk dalam berbagai jenis/macam, contohnya energi panas, energi air,
energi batubara, energi minyak bumi, energi listrik, energi matahari, energi
angin, energi nuklir, dan energi gas bumi.
Energi
yang paling sering digunakan untuk aktivitas manusia adalah energi minyak bumi
dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari ialah minyak tanah, bensin, dan solar. Pengunaan Bahan Bakar Minyak
(BBM) dari fosil saat ini dirasa sudah melampaui kemampuan. Ini semua diluar
dugaan akibat kemajuan industri dan ekonomi serta pola hidup masyarakat.
Bertambahnya
motor, mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan pemakaian generator listrik
serta meningkatnya taraf hidup masyarakat merupakan salah satu pemicu
terjadinya kelangkaan BBM. Apalagi tidak semua negara di dunia ini dikaruniai
minyak dan gas bumi oleh Sang Pencipta Alam. Namun, semua orang baik yang
berada di negara maju atau pun negara yang sedang berkembang membutuhkan bahan
bakar minyak.
Salah
satu sumber minyak bumi, utamanya berasal dari negara-negara Timur Tengah yang
sebagian besar merupakan negara pengekspor minyak yang bersekutu dalam suatu
organisasi yang bernamakan Organization PetroleumExporting Country (OPEC).
Indonesia
kerap disebut sebagai negara yang kaya sumber daya alam, termasuk energi. Jika
ditinjau dari keanekaragamannya jenis sumber daya energi, antara lain minyak,
gas, batubara, air, angin, sinar matahari, mungkin sebutan tersebut adalah
benar. Namun, dugaan tersebut kadang-kadang berlebihan. Karena, ketidakseimbangan
antara pihak pengelola dengan sumber daya yang tersedia. Kurangnya tenaga ahli
untuk mendaya gunakan suatu sumber daya alam, menjadikan negara ini terpaksa
harus merekrut tenaga ahli yang berasal dari luar negeri. Yang bahkan hal
tersebut menjadikan sumber daya yang dimiliki negara ini dikuasai oleh pihak
luar.
Pada
saat ini perubahan harga energi minyak bumi sangat berpengaruh besar terhadap
perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi menjadi masalah bagi
pemerintah karena akan menambah biaya subsidi pemerintah. Polemik yang mendera
bangsa Indonesia di bidang energi terasa semakin pelik. Berbagai kebijakan
energi yang diterapkan pemerintah tidak mampu meyakinkan rakyat. Sementara itu,
tuntutan pemenuhan kebutuhan energi semakin mendesak.
Harga
minyak tanah yang melambung serta sukar didapat dan bahkan langka di pasaran,
mendorong para ibu di Indonesia kembali menggunakan kayu bakar, bahan bakar
baru dengan blotong (sisa proses produksi pabrik gula), dan yang beruntung
dapat menggunakan biogas.
Apapun
alasan di atas kelangkaan minyak tanah tersebut, Pertamina tetap bersikukuh
hanya mendistribusikan minyak tanah sesuai kuota tahun 2008, yaitu 9,9 juta
kiloliter. Berdasarkan fakta, kebutuhan minyak tanah adalah 10 juta kiloliter
per tahun. Anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam APBN untuk pembelian
minyak ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga minyak dunia yang
sebenarnya. Kalau tidak diatasi, hal ini dapat menjadi salah satu komponen
pembangkrut negara. Kondisi ini akan memaksa pemerintah mengurangi subsidi
Bahan Bakar Minyak (BBM).
Beban
subsidi BBM bagi pemerintah sangat berat. Setiap tahunnya pemerintah
mengangarkan kurang lebih RP 50 triliun untuk keperluan subsidi BBM (minyak
tanah, premium, dan solar). Subsidi BBM yang terbesar dikenakan pada minyak
tanah. Hal ini karena minyak tanah merupakan sarana bahan bakar bagi berbagai
keperluan rumah tangga sampai industri. Kebutuhan minyak tanah sebagai
salah satu elemen BBM memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Apalagi,
kondisi tersebut diimbangi dengan semakin naiknya harga minyak dunia.
Belum
lagi masalah minyak tanah selesai ditangani, masalah energi listrik sudah
mencuat lagi. Pemadaman listrik secara bergilir sudah menjadi kebiasaan dan
terjadi di beberapa daerah negeri ini. Listrik menjadi sumber energi utama bagi
masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Dua masalah penting yang
melatarbelakangi terjadinya krisis listrik tersebut adalah terbatasnya
kapasitas pembangkit dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihadapkan pada
masalah kesulitan membeli batubara sebagai bahan bakar penggerak pembangkit
listrik yang dimiliki oleh perusahaan listrik negara tersebut.
Adapun
masalah kesulitan PLN mendapatkan batubara karena semakin mahalnya bahan bakar
penggerak pembangkit listrik tersebut. Padahal, Indonesia memiliki potensi
kekayaan batubara yang sangat besar (terbesar di Asia), yaitu total sejumlah
hampir 70 miliar ton dengan potensi yang dapat ditambang sebesar hampir 7
miliar ton. Dari potensi itu, Indonesia memproduksi sekitar 200 juta ton setiap
tahunnya. Tapi kenyataannya tetap saja potensi yang besar tersebut tidak dapat
mencukupi kebutuhan negara ini, yang ada malah kelangkaan yang membuat
masyarakat harus merogoh kocek dalam-dalam.
Kelangkaan
batubara untuk industri listrik domestik terjadi karena produksi batubara
Indonesia sebagian besar (yaitu sekitar 75%) justru diekspor ke luar negeri.
Tak pelak lagi sektor kelistrikan nasional akan selalu dihadapkan pada masalah
kesulitan akses bahan bakar penting penggerak 46% pembangkit listrik nasional
tersebut yang berimplikasi pasa krisis listrik berkelanjutan.
Dari
segala permasalahan yang terjadi di Indonesia, maka banyak orang yang
berlomba-lomba dalam berinovasi menciptakan sumber energi alternatif untuk
mencegah terjadinya krisis sumber daya tersebut. Ada yang menggunakan energi
matahari, energi air, maupun energi angin. Namun, sejauh ini masih belum
ditemukan sumber energi yang benar-benar bisa menggantikan bahan bakar minyak. Matahari,
air, dan angin merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan dengan
menyesuaikan kondisi tertentu. Sumber energi alternatif matahari hanya dapat
digunakan di siang hari dan dalam keadaan cuaca panas. Sedangkan sumber energi
air bergantung pada curah hujan yang tidak menentu. Dan sumber energi
alternatif angin juga harus menyesuaikan suhu dan tekanan udara.
Jadi,
menurut penulis penggunaan sumber energi alternatif yang tepat untuk
dikembangkan di Indonesia adalah biogas. Karena bahan bakunya dapat diperoleh
setiap waktu.
Adianto
Hidayat, manajer pengembangan teknologi dan produk di Pertamina, menjelaskan
bahwa defisit dalam neraca perdagangan Indonesia disebabkan sebagian besar
karena minyak dan gas. Mengingat Indonesia akan menjadi pengimpor bahan bakar
terbesar di dunia pada tahun 2018. Oleh karena itu, terjadi peningkatan
investasi di dalam proses mencari alternatif bahan bakar minyak dan gas yang
layak. Pertamina terfokus pada peningkatkan produksi biodiesel, terutama dari
kelapa sawit. Tetapi juga memperdalam penelitian dan percobaan terkait biogas
gas, limbah padat kota, dan penghasil listrik. Hal ini disampaikan beliau pada
acara ‘Bali Clean Energy Forum’ atau biasa dikenal dengan Forum Energi Bersih,
yang diadakan di Nusa Dua Convention Center (11-12 Februari 2016).
Selain
pembuatan alatnya relatif sederhana, biaya yang terjangkau, ramah lingkungan,
terbarukan, dan bahan baku untuk memberdayakan biogas ini mudah untuk didapat.
Bahan baku tersebut dapat berasal dari limbah peternakan, pertanian, industri,
maupun sampah organik. Bahan baku yang dapat kita dapatkan secara mudah dan
tidak bergantung pada kondisi tertentu, seperti cuaca, iklim, maupun perubahan
waktu (pagi-siang-malam).
Biogas
adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Biogas dapat
dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat digunakan sebagai sumber energi
penggerak generator listrik. Jenis
energi yang dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas), cair (biofuel),
atau padat (biomass). Energi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk
menghasilkan panas (kalor), gerak (mekanik), dan listrik tergantung pada alat
yang digunakan dan kebutuhan dari pengguna.
Biogas
yang bebas pengotor (H2O, H2S, CO2, dan pertikulat lainnya) dan telah mencapai kualitas pipeline
adalah setara dengan gas alam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan
sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan
baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan pemanas air. Jika dikompresi,
biogas menggantikan gas alam yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai
potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah
bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi
minyak bumi yang menjanjikan.
Berdasarkan sumber Departemen Pertanian, nilai kesetaraan
biogas dengan sumber energi lain adalah sebagai berikut:
Tabel
Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain
Bahan
Bakar
|
Jumlah
|
|
|
Biogas
|
1 m3
|
Elpiji
|
0,46 kg
|
Minyak
tanah
|
0,62 liter
|
Minyak
solar
|
0,52 liter
|
Bensin
|
0,80 liter
|
Gas kota
|
1,50 m3
|
Kayu bakar
|
3,50 kg
|
|
|
Biogas juga mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan
metana dalam bahan bakar, semakin besar kalori yang dihasilkan. Oleh karena
itu, biogas
juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Dengan demikian, jika biogas diolah dengan benar, bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. |
Dalam
skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak membutuhkan biaya yang
besar tetapi harus ditunjang dengan peralatan yang memadai. Perangkat utama
yang digunakan adalah tabung digester, tabung penampung gas, pipa penyambung,
katup, dan alat untuk identifikasi gas.
Prospek
penggunaan biogas ini sangat besar terutama di daerah pedesaan. Di mana
sebagian besarnya masyarakat bekerja di bidang peternakan dan pertanian.
Mempunyai hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, kerbau, dan lain-lain.
Selama ini limbah kotoran ternak hanya dimanfaatkan sebagai pupuk, itupun
kurang optimal. Untuk itu dikembangkan teknologi baru untuk memanfaatkan dan
menaikkan nilai perekonomian dari limbah tersebut salah satunya dengan jalan
memanfaakannya sebagai bahan baku pembuatan bahan gas.
Dengan
adanya biogas maka dapat diperoleh kemanfaatan sebagai berikut:
1.
Membantu menurunkan
emisi gas rumah kaca (GRK) yang bermanfaat dalam memperlambat laju pemanasan
global.
2.
Menghemat
pengeluaran masyarakat, dengan memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan
bakar minyak tanah/kayu bakar untuk memasak dan dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik.
3.
Meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan dihasilkannya pupuk organik yang berkualitas atau
dapat menghemat biaya pembelian pupuk bagi yang memerlukannya.
4. Dapat
diproduksi dalam kontruksi yang sederhana.
5.
Meringankan beban
keuangan negara karena subsidi BBM minyak tanah dan pupuk akan berkurang.
6.
Mewujudkan
lingkungan yang bersih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
7. Membuka
lapangan kerja baru.
8.
Dapat diproduksi
dalam skala kecil di tempat yang tidak terjangkau listrik dan energi lainnya.
9. Meningkatkan
kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Jadi,
biogas merupakan sumber alternatif yang cocok untuk dikembangkan di negara
Indonesia. Apabila dimanfaatan secara baik dan optimal, maka otomatis negara
Indonesia tak perlu merasa khawatir dengan menipisnya sumber energi minyak
bumi. Selain dapat menjadi sumber alternatif BBM, dengan memanfaatkan biogas
hal itu menunjukkan sikap bahwa secara tidak langsung kita menyelamatkan bumi
kita yang semakin buruk kondisinya. Namun, semua ini tentu tidak dapat berjalan
secara baik apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
Sebagai pemerintah, sudah selayaknya untuk memberi fasilitas bagi masyarakatnya
agar terciptanya kesejahteraan yang merata di negeri ini. Dan kita sebagai
mahasiswa, yang merupakan generasi penerus bangsa haruslah terus berkarya
menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menjadikan negara Indonesia tak
lagi dipandang sebelah mata oleh seluruh negara di belahan dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
S, Alex.
Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:
Penerbit
Pustaka Baru Press.
Http://www.worldagroforestry.org/news/indonesia-bertekad-untukm-meningkatkan-penggunaan-bioenergi. Diakases Pada Tanggal 11 Mei 2017. PadaJam
20.00.
Wahyuni,
Sri. 2010. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.