Nama
: Himatul Maesaroh
Nim : 23060150042
Sistem
eksresi pada manusia
Eksresi adalah proses
pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa
zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru).
Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan
mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan
sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses
pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran
oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk
proses lainnya seperti enzim dan hormon.
A.
Ginjal
Manusia memiliki
sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas
tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari
ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati
yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang
berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
fungsi ginjal:
Menyaring zat-zat
sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin:
- Mempertahankan
dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
- Menjaga
tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
- Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam
atau basa melalui urin.
- Mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
- Korteks(kulit
ginjal), terdapat
jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun
atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang
terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan
tubulus kolektivus.
- Medula(sumsum
ginjal), terdiri
atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung
henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus
distal.
- Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus
yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung
kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam
bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
zat-zat yang terkadung dalam urine:
- Air.
Kurang lebih 95%.
- Urea, asam
urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
- Empedu
yang memberikan warna kuning pada urine.
- Garam.
- Zat yang
bersifat racun atau berlebihan lainnya.
faktor yang mempengaruhi dalam jumlah urine yang keluar:
- Jumlah air
yang diminum.
- Banyaknya
garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
- Pengaruh
hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang
mengatur kadar air dalam darah.
- Iklim/musim/cuaca.
Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
- Stimulus
atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1.
Uremia tertimbunnya
urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. Albuminuria urine
mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus. 3.
Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon
antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan.
Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4.
Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya
hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5.
Nefritis gangguan
pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke
dalam urine.
6.
Batu ginjal adanya
endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
7.
Gagal ginjal ginjal
tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan
cuci darah atau cangkok ginjal.
8.
Hematuria urin
mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
B.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan
keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan
garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
·
Alat
pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
·
Pelindung
tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur),
dan gangguan kimiawi.
·
Mengatur
suhu badan.
·
Tempat
pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
·
Tempat
menyimpan kelebihan lemak.
·
Sebagai
indra peraba.
Bagian-bagian kulit:
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari
dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
·
Lapisan
paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
·
Mudah
terkelupas.
·
Tidak
memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
·
Tersusun
dari sel-sel hidup.
·
Terdapat
pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
·
Terdapat
ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di
lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
·
Pembuluh
darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
·
Kelenjar
keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
·
Ujung
syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas),
reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
·
Kelenjar
minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit
agar tidak kering.
·
Kantong
rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
·
Pada
jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi
tubuh bagian dalam dari benturan.
·
(untuk
lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi
kulit)
·
Faktor-faktor
pemicu keringat:
·
Peningkatan
aktifitas tubuh
·
peningkatan
suhu lingkungan
·
guncangan
emosi
·
syaraf
Gangguan pada kulit:
Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya
dialami oleh anak remaja.Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena
tungau(Sarcoptes scabies).Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan
gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.Eksim
atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar
yang termakan atau menyentuh kulit.Gangren adalah kelainan pada kulit yang
disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai
darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada
pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).
C.
Paru-Paru
Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru
mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida
yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru
diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka
tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang
bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing
yang masuk hidung.Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau
terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi
ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.Emfisema adalah penyakit
pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
D.
Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan
urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di
bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
Fungsi hati:
·
Menyimpan
glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon
insulin.
·
Menetralkan
racun.
·
Membentuk
protrombin(untuk pembekuan darah).
·
Tempat
pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
·
Tempat
pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang
selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
·
Tempat
pembentukan sel darah merah pada janin.
·
Sebagai
organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
Gangguan pada hati:
·
Penyakit
wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang
berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
·
Hepatitis
merupakan radang atau pembengkakan hati.
·
Sirosis
merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.